banner prov babel banner prov babel
BeritaKPU Babel

KPU Kepulauan Bangka Belitung Gelar FGD Evaluasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2024

14
×

KPU Kepulauan Bangka Belitung Gelar FGD Evaluasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2024

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Bangka Belitung menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan laporan evaluasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di kantor KPU Bangka Belitung pada Rabu (5/3/2025).

Dalam sambutannya, Husin menegaskan bahwa evaluasi ini merupakan tugas yang diamanatkan oleh undang-undang.

“Kami di KPU Provinsi Bangka Belitung berkewajiban menyusun laporan evaluasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggaraan pemilu. Evaluasi ini penting untuk memetakan berbagai hal yang telah dilakukan dan menentukan langkah perbaikan di masa mendatang,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota KPU dari berbagai divisi, di antaranya Divisi Perencanaan Data dan Informasi serta Divisi Hukum dan Pengawasan. Selain itu, turut hadir perwakilan pemerintah provinsi, lembaga pemantau pemilu, jajaran sekretariat KPU Kabupaten/Kota, serta media cetak dan elektronik.

Dalam diskusi, Husin menyoroti bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu serentak pertama dalam sejarah Indonesia, yang melibatkan pemilihan legislatif dan eksekutif dalam satu tahun yang sama. Hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi KPU dalam hal perencanaan dan pelaksanaan.

“Tahun 2024 menjadi sejarah baru bagi demokrasi Indonesia karena pemilu legislatif dan pemilihan kepala daerah berlangsung dalam tahun yang sama. KPU dituntut untuk bekerja ekstra dalam memastikan semua tahapan berjalan sesuai regulasi,” jelasnya.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Husin mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Bangka Belitung berjalan dengan baik. Salah satu indikator keberhasilan adalah tidak adanya pemungutan suara ulang (PSU), pemungutan suara lanjutan (PSL), maupun penghitungan suara ulang.

“Kami bersyukur bahwa dalam pemilihan gubernur di Bangka Belitung, tidak ada PSU, PSL, atau penghitungan ulang. Selain itu, tidak ada petugas penyelenggara pemilu yang mengalami kejadian fatal selama proses pemilihan,” katanya.

Husin juga mengungkapkan bahwa dalam hal kecepatan rekapitulasi hasil pemilihan, Bangka Belitung mencatat prestasi membanggakan secara nasional. Dua kabupaten, Bangka Tengah dan Bangka Selatan, berhasil mencatatkan waktu unggul dalam proses unggah data hasil pemilihan.

“Secara nasional, Bangka Tengah dan Bangka Selatan masuk dalam daftar dua daerah tercepat dalam mengunggah hasil penghitungan suara. Ini menunjukkan kerja keras petugas di lapangan dan kesiapan infrastruktur yang baik,” ujarnya.

Selain itu, dalam kategori provinsi kecil, KPU Bangka Belitung meraih peringkat ketiga terbaik dalam aspek teknis penyelenggaraan pemilu.

“Ini menjadi apresiasi bagi seluruh jajaran KPU dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu,” tambah Husin.

Meskipun pemilu berjalan lancar, Husin tidak menampik bahwa ada pihak yang merasa dirugikan dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, setelah melalui proses hukum, MK memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran prosedur maupun kecurangan yang dilakukan oleh KPU Bangka Belitung.

“Setiap proses pemilu selalu ada dinamika. Namun, yang terpenting adalah bahwa tahapan-tahapan yang kami laksanakan sudah sesuai dengan aturan. MK pun telah memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran yang signifikan dalam pemilihan gubernur di Bangka Belitung,” tegasnya.

Saat ini, hasil pemilu telah diproses di tingkat DPRD dan pemerintah daerah untuk pengajuan ke Kementerian Dalam Negeri guna penjadwalan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Melalui FGD ini, KPU Bangka Belitung berharap dapat menerima masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan penyelenggaraan pemilu di masa mendatang.

“Kami membuka ruang kritik dan saran dari berbagai elemen masyarakat, termasuk media, akademisi, dan pemantau pemilu. Semua masukan akan menjadi bahan evaluasi agar pemilu ke depan semakin berkualitas dan demokratis,” pungkas Husin.

Acara FGD ini menjadi momentum penting bagi KPU Bangka Belitung dalam mengevaluasi kinerja serta mencari solusi untuk tantangan pemilu di masa yang akan datang.(San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *