BANTEN, KATABABEL.COM — PT Astra International Tbk (Astra) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia serta Kementerian Perdagangan Republik Indonesia secara resmi melepas ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya dari Desa Sejahtera Astra Pandeglang ke Vietnam pada Minggu (31/5).
Ekspor ini menjadi penanda penting dalam penguatan ekosistem ekonomi berbasis masyarakat yang digagas melalui program Desa Sejahtera Astra. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Astra dalam menciptakan desa mandiri dan berdaya saing yang mampu menembus pasar ekspor.
Acara pelepasan ekspor turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kemendes PDTT Tabrani, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Miftah Farid, Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi, serta perwakilan dari Astra.
“Astra senantiasa berkontribusi pada kemajuan masyarakat Indonesia melalui program Desa Sejahtera Astra yang berfokus pada pemberdayaan kewirausahaan berbasis potensi dan produk unggulan desa. Program ini diinisiasi melalui kolaborasi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan manfaat langsung sekaligus dampak positif bagi masyarakat desa di berbagai daerah,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto.
Ikan mas sinyonya merupakan ikan endemik khas Kecamatan Banjar yang menjadi produk unggulan Desa Sejahtera Astra Pandeglang. Ikan ini mampu tumbuh hingga berat 20 kilogram per ekor dan memiliki usia hidup mencapai 15 tahun. Selain menembus pasar ekspor, ikan mas sinyonya juga telah dipasarkan ke berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra.
Tak hanya berfokus pada sektor perikanan, Desa Sejahtera Astra Pandeglang juga mengembangkan potensi lokal lainnya seperti kerajinan anyaman pandan duri dan kopi khas daerah, yakni kopi puhu. Produk-produk kerajinan yang dihasilkan antara lain tas, dompet, sajadah, hingga sandal, yang semuanya merupakan hasil kreativitas warga desa.
Desa ini juga mengembangkan konsep eduwisata terpadu yang mencakup sektor perikanan, kriya, camping ground, hingga wisata kuliner, sebagai upaya mendiversifikasi sumber ekonomi masyarakat.
Sejak tahun 2018, Astra telah membina Desa Sejahtera Astra di seluruh Indonesia dengan pendekatan berbasis tiga klaster utama: pertanian dan olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.
Hingga Desember 2024, sebanyak 1.515 desa dan kampung di 35 provinsi telah menjadi bagian dari program ini, dengan 468 desa di antaranya berhasil menembus pasar internasional. Dalam empat tahun terakhir, total valuasi ekspor dari desa-desa binaan tersebut mencapai Rp349 miliar.
Komitmen Astra terhadap pertumbuhan ekonomi pedesaan merupakan bagian dari cita-cita besar untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Indonesia.(rel)
Tidak ada komentar