TANJUNGPANDAN, KATABABEL.COM – Dalam rangka pengendalian inflasi & menjaga stok barang kebutuhan pokok (bapok), Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Sugito bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kamis Pagi (12/9/24) melakukan kunjungan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tradisional Kota Tanjungpandan, Bulog Cabang Belitung, dan distributor.
Didampingi Pj Bupati Kabupaten Belitung Mikron Antariksa, Pj Sekda Kep. Babel Fery Afriyanto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kep. Babel Tarmin AB, Deputi dari Bank Indonesia Beny Okta Tutuarima, Biro Ekbang, Forkopimda Belitung dan TPID Belitung. Sidak ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah provinsi untuk melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok komoditas penyumbang inflasi di Kabupaten Belitung, sehingga dapat menekan inflasi di daerah tersebut.
Usai memimpin sidak dan pemantauan harga serta stok. Pj Gubernur Sugito menuturkan, bahwa kunjungan yang dilakukannya bersama Tim TPID serta jajarannya ke sejumlah pedagang di pasar tradisonal dan distributor serta gudang Bulog di Belitung untuk mengecek dan memantau secara langsung harga-harga bahan pokok penyumbang inflasi & menjaga ketersediaan stok.
“Kita turun langsung bersama-sama ke pasar dan distributor, cek kondisi lapangan untuk memastikan pantauan harga-harga bahan pokok, untuk menanyakan langsung ke pedagang dan pelaku usaha, harga dan stok aman, dan memang daya beli menurun karena kondisi ekonomi lagi turun,” imbuhnya.
Hasilnya, harga dan stok aman dan terkendali. Namun dalam kesempatan itu dirinya mengingatkan agar stok sembako dijaga dan menyesuaikan dengan siklus cuaca buruk dan dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) maupun kegiatan keagamaan atau adat di daerah.
Untuk di Kantor Bulog Cabang Belitung, Pj Gubernur Babel sendiri menekankan hal yang sama yaitu untuk tetap menjaga stok jelang perayaan hari besar keagamaan yaitu peringatan Maulid Nabi yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 16 September mendatang.
“Kita ke sini untuk memastikan stok cukup untuk maulid nabi, dan terkait ada kenaikan HET untuk minyakita, itu kebijakan nasional memang ada kenaikan. Nah, tugas pemerintah melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan,” katanya.
Ia menambahkan, sidak yang dilakukannya karena ada data yang disampaikan oleh BPS Provinsi Kep. Babel, bahwa secara bulan ke bulan Kabupaten Belitung sendiri menjadi daerah dengan tingkat inflasi paling tinggi di 4 titik IHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang angkanya mencapai 1,67 persen (mtm) disumbang oleh komoditi ikan kerisi, ikan bulat dan daging ayam ras.
Menurut dia tingginya inflasi di Kabupaten Belitung menjadikan pemerintah provinsi bersama unsur Forkopimda dan Tim TPID harus segera memikirkan solusi atau strategi bagaimana menanggulanginya. Mengingat kendala yang dihadapi sebuah provinsi kepulauan yaitu salah satunya faktor cuaca dan daya beli.
Menurut Tarmin, Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Kep. Babel menambahkan bahwa kami setiap hari tentunya melaksanakan pemantauan harga bapok di pasar pantauan di 7 Kabupaten/Kota dengan kontributordari Dinas Perdagangan yang ada di Kabupaten/Kota.
“Kami juga setiap minggu merekap data stok dan pasokan bapok pada Bulog dan para pelaku usaha yang ada di Kep. Babel. Ini salah satu cara yang kami lakukan dari hulu ke hilir dalam rangka pengendalian inflasi,” imbuh Tarmin.
Data dari Biro Ekbang bahwa kenaikan ikan di Kab. Belitung disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang, akibatnya produksi ikan berkurang dengan permintaan yang tinggi dan TPID Kep. Babel terus melakukan upaya pengendalian inflasi dengan melakukan pemantauan terhadap komoditas penyumbang inflasi di tiap Kab/Kota se-Provinsi Kep. Babel sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kebijakan.(rel)