PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Sejumlah tokoh penting dari sektor pertambangan dan koperasi di Indonesia secara resmi mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Koperasi Pertambangan Indonesia (ASKOPI) dalam sebuah acara yang penuh semangat di kantor ASKOPI, yang berlokasi di daerah Kampak, Pangkalpinang, pada hari Minggu, 23 Maret 2025.
ASKOPI hadir sebagai wadah yang sangat dibutuhkan bagi koperasi pertambangan rakyat di seluruh nusantara. Tujuan utama dari pembentukan asosiasi ini adalah untuk memperkuat posisi koperasi dalam industri pertambangan yang semakin kompetitif, serta membantu mereka beradaptasi dengan berbagai regulasi yang berlaku.
Inisiatif penting ini dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Rusmin Abdul Gani, Ahmad Rama Efrizal, Kartika Haria Agenanda, Gerry Wullur, dan Mahmud Marhaba, yang memiliki visi yang jelas untuk kemajuan koperasi pertambangan rakyat.
Dalam pidato pembukaannya, Rusmin Abdul Gani menekankan bahwa pembentukan ASKOPI adalah langkah strategis yang sangat penting, terutama dalam merespons perubahan regulasi yang diatur dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba).
“Momentum ini sangat penting agar ASKOPI bisa menjadi wadah yang efektif dalam memperjuangkan kepentingan koperasi pertambangan rakyat secara nasional,” tegasnya.
Ahmad Rama Efrizal, salah satu penggagas utama kegiatan ini, menambahkan bahwa Bangka Belitung akan dijadikan sebagai proyek percontohan dalam pengembangan model ASKOPI yang sukses.
“Kami bercita-cita menjadikan Babel sebagai contoh utama dalam pembentukan ASKOPI, sehingga dapat menjadi wadah yang efektif dan berkelanjutan bagi para pelaku koperasi pertambangan rakyat,” jelasnya.
Kartika Haria Agenanda menyoroti pentingnya legalitas organisasi, dan menekankan perlunya ASKOPI segera didaftarkan secara resmi sebagai asosiasi berbadan hukum.
“Dengan legalitas yang jelas, ASKOPI akan memiliki kekuatan yang lebih besar dalam memperjuangkan hak-hak koperasi pertambangan rakyat di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dukungan kuat terhadap ASKOPI juga datang dari Mahmud Marhaba, yang menekankan pentingnya menyebarluaskan pemahaman tentang peran strategis ASKOPI di tengah masyarakat Indonesia.
“ASKOPI akan menjadi alat yang efektif dalam mengedukasi dan memperkuat koperasi pertambangan rakyat, sehingga mereka dapat bersaing secara sehat dan berkelanjutan di pasar nasional,” ungkapnya.
Acara deklarasi ini dipandu dengan profesional oleh Muhamad Nasir sebagai moderator, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting di sektor pertambangan dan koperasi, termasuk perwakilan pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku industri.
Dengan terbentuknya ASKOPI, diharapkan koperasi pertambangan rakyat di Indonesia akan semakin memiliki posisi yang kuat dan diakui dalam ekosistem industri pertambangan nasional.
ASKOPI diharapkan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan koperasi pertambangan rakyat dengan berbagai peluang dan sumber daya, serta membantu mereka mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.(*)