banner prov babel banner prov babel
Nasional

Menag Nasaruddin Umar Imbau Pejabat Tak Gunakan Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi saat Lebaran

53
×

Menag Nasaruddin Umar Imbau Pejabat Tak Gunakan Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi saat Lebaran

Sebarkan artikel ini
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.(foto:Dok Kemenag)

JAKARTA, KATABABEL.COM – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan para pejabat, khususnya di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag), agar tidak menyalahgunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi menjelang perayaan Lebaran 2025.

“Menjelang momentum Lebaran, saya mengimbau kepada pejabat untuk tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Kalau pulang kampung, gunakan kendaraan pribadi saja,” ujar Menag Nasaruddin dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/3).

Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk komitmen transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan fasilitas negara. Ia menegaskan bahwa pejabat harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan tidak mencampuradukkan urusan pribadi dan fasilitas negara.


Menag Nasaruddin mengungkapkan bahwa sejak awal menjabat sebagai pejabat negara, dirinya selalu berusaha untuk tidak menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi. Selama 12 tahun berkarier di Kementerian Agama, baik sebagai Dirjen maupun Wakil Menteri, ia selalu berhati-hati dalam menggunakan kendaraan dan rumah dinas.

“Saya tidak pernah menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi, termasuk membawa keluarga atau saudara bepergian,” paparnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dirinya memilih tidak tinggal di rumah dinas karena khawatir jika tamu-tamu pribadinya ikut menggunakan fasilitas negara, seperti listrik dan air. Baginya, transparansi dan kehati-hatian dalam mengelola fasilitas negara merupakan prinsip utama yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pejabat.


Dalam kesempatan yang sama, Menag juga mengingatkan bahwa dalam hidup ini, keberkahan jauh lebih berharga daripada sekadar harta atau jabatan. Ia menegaskan bahwa kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar tidak akan membawa kebahagiaan dalam keluarga.

“Apa gunanya kekayaan jika keluarga kita bermasalah, anak terjerumus narkoba, istri selingkuh, atau hidup penuh penyakit? Itu seperti neraka sebelum waktunya,” ujar Menag dengan tegas.

Ia juga menyoroti pentingnya makanan yang dikonsumsi oleh seorang pejabat dan keluarganya. Berdasarkan hadis Nabi, setiap daging yang tumbuh dari barang haram hanya bisa dibersihkan oleh neraka. Bahkan, seseorang yang memakan makanan haram, salatnya tidak akan diterima selama 40 hari.

“Jika setiap hari kita memakan yang haram, sia-sialah salat kita. Bagaimana mungkin anak kita menjadi anak yang saleh jika makanan yang dikonsumsinya berasal dari yang haram?” pungkasnya.


Imbauan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta menekan potensi penyalahgunaan fasilitas negara. Sebagai salah satu kementerian dengan peran besar dalam pembinaan moral dan etika masyarakat, Kemenag diharapkan dapat menjadi contoh dalam penerapan nilai-nilai kejujuran dan akuntabilitas.

Menjelang musim mudik Lebaran, penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi kerap menjadi sorotan publik. Oleh karena itu, langkah Menag Nasaruddin diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh pejabat negara untuk lebih disiplin dalam memisahkan urusan pribadi dan negara.

Diharapkan, komitmen ini tidak hanya diikuti oleh jajaran Kemenag, tetapi juga oleh pejabat di instansi lain agar pelayanan publik tetap berjalan optimal tanpa ada penyalahgunaan fasilitas negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *