PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Pengangguran dan kemiskinan merupakan dua hal yang berkaitan erat. Ketika tingkat pengangguran naik, maka tingkat kemiskinan juga naik dan ketika tingkat pengangguran menurun maka tingkat kemiskinan juga ikut turun. Karena masyarakat yang menganggur tidak mempunyai penghasilan dan pengaruhnya adalah pasti miskin.
Lalu bagaimana gambaran angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Kep. Babel?
Angka Kemiskinan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) dari data yang dirilis oleh BPS Kep. Babel kemiskinan Maret 2024 sebesar 4,55 %. Angka ini menempatkan Kep. Babel pada tingkat kemiskinan terendah ke-4 secara nasional.
Meskipun angka tersebut naik 0,03 poin %, dari 4,52% (Per Maret 2023) menjadi 4,55% (Per Maret 2024), namun Persentase penduduk miskin Kep. Babel sebesar 4,55 % ini masih berada di bawah tingkat kemiskinan nasional yakni 9,03 %.
Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh Pemprov. Kep. Babel guna mengatasi kemiskinan di Kep. Babel. Salah satunya dengan mengurangi angka pengangguran di Kep. Babel.
Berdasarkan data dari BPS Babel, jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 818.626 orang, naik 13.276 orang dibanding Februari 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,33 persen poin, yaitu dari 70,33% pada Februari 2023 naik menjadi 70,66% pada Februari 2024.
Penduduk yang bekerja sebanyak 787.140 orang, naik sebesar 13.129 orang dibandingkan pada Februari 2023. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar pada penduduk yang bekerja adalah pertanian 3,37% poin. Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor pertambangan dan penggalian -4,74% point.
Dikatakan Kepala BPS Babel, Toto H. Silitonga bahwa, tingkat pengangguran terbuka di Kep. Bangka Belitung pada kondisi Februari 2024 sebesar 3,85% mengalami penurunan sebesar 0,04% dibandingkan kondisi Februari 2023.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dan turunnya TPT Februari di Bangka Belitung pada Februari 2024 khususnya di sektor pertanian didukung oleh beberapa hal antara lain:
Sementara itu, penurunan jumlah penduduk bekerja pada sektor pertambangan dikarenakan belum semua rencana kerja perusahaan tambang disetujui.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proses penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) periode 2024 hingga 2026 untuk perusahaan mineral dan batubara hingga kini masih berjalan lambat. Salah satunya karena persoalan pemenuhan kewajiban berupa pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perusahaan tambang.
Kepala BPS Babel menambahkan, secara umum survei BPS tidak dapat menjelaskan secara eksplisit penyebab perubahan indikator, perlu kajian khusus untuk memastikan. Namun kita dapat mendekatkannya dengan indikator dan fenomena lain, misal pertumbuhan ekonomi dan data dari pihak lain yg dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam kondisi Februari 2024, TPT Babel memang menunjukkan penurunan, kondisi ini didukung oleh beberapa hal:
Sekda Kep. Babel Fery Afriyanto saat diwawancarai mengatakan bahwa Pemprov. Kep. Babel telah melakukan berbagai upaya salah satunya melakukan sinergitas program/kegiatan antar OPD di Lingkungan Pemprov. Kep. Babel untuk menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Kepala Disnaker Kep. Babel Elius Gani saat diwawancara di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa beberapa upaya telah dilakukan guna meningkatkan kualitas angkatan kerja dan meningkatkan ketersediaan lapangan kerja. Berbagai upaya tersebut yakni:
Tidak ada komentar