Oleh : Meike Anggraini, Andini Okta Nurusama Wati dan Arif Bil Haki Prodi PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Dalam konteks pendidikan global, administrasi sekolah yang inovatif dan efektif sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan global kuat dan fleksibel. Namun, banyak lembaga pendidikan yang masih terhambat oleh praktik manajemen tradisional dan kaku, yang seringkali mempersulit upaya mengatasi tantangan dan tuntutan pendidikan kontemporer.
Reformasi manajemen sekolah tidak hanya diperlukan untuk mengubah sekolah agar lebih teratur tetapi juga sebagai langkah penting untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan dapat berkembang dalam masyarakat yang berubah dengan cepat.
Revolusi manajemen sekolah dimulai dengan perubahan dari dalam, menggantikan struktur hierarki tradisional dengan struktur yang lebih horizontal dan kolaboratif. Hal ini berarti memberi guru dan mengajar lebih banyak rasa hormat dan kepercayaan kepada staf yang memungkinkan mereka merumuskan pernyataan-pernyataan penting yang mempunyai dampak jangka panjang dalam proses belajar mengajar.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan motivasi staf dan kepekaan, namun juga memfasilitasi implementasi inovasi pedagogik yang inovatif lebih cepat dan efektif.
Pendapat para ahli menyatakan bahwa teknologi informasi memiliki dampak positif dan negatif, namun terlepas dari itu semua, nampaknya institusi pendidikan harus menerima kehadiran teknologi tersebut. Di sisi lain, seorang pemimpin di sebuah institusi pendidikan harus selalu mengawasi kemajuan dan kesalahan kecil dalam penggunaan teknologi informasi.
Hal ini dikarenakan akan menjadi hal yang memprihatinkan jika teknologi informasi disalahgunakan dan berakibat pada tidak tercapainya tujuan pengadaan teknologi dan kegiatan yang telah direncanakan. Mayasari, dkk., 2021).
Pada akhirnya, revolusi ini memerlukan integrasi teknologi ke dalam setiap aspek administrasi sekolah dengan menyerukan integrasi teknologi ke dalam setiap aspek administrasi sekolah. Seperti penggunaan sistem manajemen pembelajaran yang efektif , platform kolaborasi digital, dan alat penilaian berbasis AI dapat mengotomatisasi banyak tugas administratif dan menghemat waktu guru untuk fokus pada pengajaran dan interaksi tatap muka dengan siswa.
Selain itu, teknologi memungkinkan pembelajaran yang dipersonalisasi sebagai belajar yang memenuhi kebutuhan unik setiap siswa yang merupakan sebuah komponen penting dalam pendidikan modern yang efektif. Peningkatan kapasitas dalam manajemen sekolah juga harus mencakup pelatihan kepemimpinan yang berkelanjutan. Kepala sekolah dan manajer pendidikan perlu dilengkapi dengan keterampilan dalam manajemen perubahan, kepemimpinan adaptif, dan komunikasi strategis. Dengan demikian, mereka dapat memimpin dengan contoh dan menginspirasi staf mereka untuk mengadopsi pendekatan baru terhadap pengajaran dan pembelajaran.
Meningkatkan kapasitas dalam administrasi sekolah juga harus mempertimbangkan pelatihan mentoring sejawat yang sedang berlangsung. Kepala sekolah dan manajer pendidikan harus berpengalaman dalam manajemen perubahan, metode pengajaran adaptif, dan komunikasi strategis. Hasilnya, mereka mampu memotivasi diri sendiri dan menginspirasi orang lain untuk mengadopsi pendekatan baru dalam mengajar dan belajar.
Langkah-langkah membangun fondasi pendidikan yang lebih kuat dan fleksibel dalam manajemen sekolah adalah langkah yang bagus untuk menciptakan suatu proses yang kompleks dan membutuhkan strategi yang terintegritas. Berikut langkah-langkah yang bisa diambil:
1. Pengembangan Kurikulum yang Adaptif: Mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.
2. Peningkatan Profesionalisme Guru: Melakukan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi pendidikan.
3. Penerapan Teknologi Pendidikan: Mengintegrasikan teknologi dalam semua aspek manajemen sekolah, mulai dari administrasi hingga proses belajar mengajar, untuk menciptakan lingkungan yang lebih menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik.
4. Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Memberikan pilihan pembelajaran yang lebih luas bagi peserta didik, termasuk kelas online, pembelajaran hybrid, dan program khusus yang dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
5. Penguatan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat sekitar: Membangun komunikasi yang efektif antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat sekitar, sehingga menciptakan dukungan yang kuat untuk pengembangan pendidikan.
6. Evaluasi dan Penilaian yang Berkelanjutan: Menerapkan sistem evaluasi yang tidak hanya berfokus pada hasil akademik, tapi juga pada pengembangan keterampilan, dan keberhasilan peserta didik dalam menghadapi tantangan nyata.
7. Pendanaan yang Efisien: Memastikan alokasi sumber daya yang efisien, termasuk pendanaan untuk sarana dan prasarana, teknologi, serta program pengembangan guru dan staf.
Berdasarkan uraian diatas, Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, manajemen sekolah dapat membangun fondasi pendidikan yang tidak hanya kuat tapi juga fleksibel, yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan peserta didik di masa depan. Bekerja sama dengan komunitas lain dan pihak yang berkaitan dengan sekolah juga penting dalam revolusi pengelolaan ini. Sekolah diperlukan lebih terbuka dan responsif terhadap masukan dari peserta didik, alumni, dan mitra industri sehingga semua sekolah dapat memberikan perspektif dan menjadi informasi sehari – hari yang akan meningkatkan pembelajaran siswa.
Melalui kerja sama, sekolah bukan lagi sekedar tempat belajar, tetapi juga merupakan pusat kegiatan komunitas yang meningkatkan pendidikan masyarakat umum.
Pada akhirnya, motivasi untuk bereksperimen dengan model baru merupakan produk sampingan dari revolusi dalam administrasi sekolah.
Hal ini dapat berarti mengadopsi lebih fleksibel sekolah, kebijakan sekolah, evaluasi, mengevaluasi peserta didik menggunakan metode yang lebih holistik , atau bahkan menulis ulang kurikulum secara menyeluruh agar dapat lebih memenuhi kebutuhan dunia kerja yang dinamis.
Revolusi manajemen sekolah bukan merupakan sebuah pilihan melainkan suatu keharusan dalam menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar kuat dan fleksibel. Dengan landasan yang fleksibel dan mudah beradaptasi tersebut, sekolah dapat memastikan bahwa siswanya tidak hanya belajar di masa sekarang namun juga terlibat aktif dalam pengembangan sumber daya manusia yang akan terjadi di masa depan.