PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin menargetkan pihak terkait untuk bersungguh-sungguh agar pelabuhan yang ada di Kepulauan Bangka Belitung bisa efektif dan efisien.
Hal ini dikemukakannya saat memimpin Rapat Koordinasi dengan Stakeholders Terkait Peningkatan Pelayanan Pelabuhan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Ruang Tanjung Pendam Kantor Gubernur Kep. Babel, Senin (7/11/2022).
Sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau Pelabuhan Tanjung Ular, keberadaan pelabuhan ini dikatakannya dapat memperlancar mobilitas komoditas yang dihasilkan oleh Kep. Bangka Belitung sekaligus meningkatkan daya saing wilayah Bumi Serumpun Sebalai.
“Kita jaga agar pelabuhan ini dapat lebih produktif, jangan sampai ada permainan di lapangan yang dapat menghambat distribusi logistik. Misalnya, ketika hari besar tertentu seperti lebaran, biasanya antrian panjang. Apa yang bisa kita lakukan agar bisa memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Pj. Gubernur Ridwan juga berharap agar semua pihak bisa mengupayakan dwelling time (waktu yang dihitung petikemas mulai dibongkar dan diangkat dari kapal sampai petikemas tersebut meninggalkan terminal) dapat diupayakan lebih baik lagi.
Selain itu, untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Kep. Babel khususnya Belitung
dirinya berharap agar pelabuhan yang ada di daerah tersebut juga dapat dimaksimalkan untuk mendukung pariwisata.
“Bagaimana menyiapkan Belitung sebagai destinasi wisata, kalau dulu menyasar kapal cruise, tapi sekarang kalau bisa menyasar kapal wisata yang kecil,” jelasnya.
Pada rapat tersebut, Kasubdit Sarana dan Prasarana TSFP Ditjen Perhubungan Darat Benny Nurdin Yusuf juga mengemukakan beberapa kendala terutama terkait pengoperasian pelabuhan Tanjung Nyato di Kabupaten Belitung di antaranya:
Sementara, Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming yang turut hadir pada rakor ini juga mengemukakan mengenai potensi Pelabuhan Tanjung Ular yang posisinya strategis yakni dekat dengan Sumatera.
“Persoalan air, listrik, jalan sudah kita siapkan, 2023 sudah jadi. Air sudah kami koordinasikan dengan PDAM, tidak akan menjadi kendala. Sumber listrik serta jalur PLN bawah laut tidak akan menjadi masalah. Kami dari Bangka Barat juga telah membuat kajian tentang kawasan industri Tanjung Ular yang akan disusun dalam RDTR (Rencana Detil Tata Ruang). Banyak hal yang sudah kami rencanakan untuk perkembangan Pelabuhan Tanjung Ular” jelasnya.
Penulis: Lisia Ayu
Foto: Fajar
Tidak ada komentar