Scroll Untuk Baca Berita
banner 728x90
banner 728x90
Pemkot Pangkalpinang

Wali Kota Pangkalpinang Paparkan Strategi Penanganan Bencana kepada DPD RI Babel

33
×

Wali Kota Pangkalpinang Paparkan Strategi Penanganan Bencana kepada DPD RI Babel

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — Wali Kota Pangkalpinang, Prof Saparudin, memanfaatkan pertemuan bersama Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan Kepulauan Bangka Belitung untuk memaparkan secara komprehensif kondisi kerawanan bencana yang dihadapi Kota Pangkalpinang. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor DPD RI Babel, Senin (15/12/2025).

Dalam pemaparannya, Prof Saparudin menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memetakan sedikitnya lima potensi bencana yang memerlukan perhatian serius. Dari seluruh ancaman tersebut, persoalan banjir menjadi fokus utama karena dampaknya yang paling luas terhadap masyarakat.

Ia menguraikan, ancaman bencana di Pangkalpinang meliputi banjir rob akibat pasang air laut, angin puting beliung, cuaca ekstrem, serta kebakaran lahan. Namun, banjir yang kerap terjadi di Pangkalpinang sebagian besar merupakan banjir berskala besar yang disebabkan oleh kiriman air dari wilayah di luar administrasi kota.

Menurut Wali Kota yang akrab disapa Prof Udin, terdapat tiga saluran utama yang menjadi jalur masuknya air kiriman tersebut, dengan Sungai Pedindang sebagai titik yang paling krusial. Hingga saat ini, upaya pengendalian di sungai tersebut masih terkendala keterbatasan lahan untuk pembangunan kolam retensi yang memadai.

“Kondisi kolam sebenarnya sudah cukup baik, tetapi keterbatasan akses jalan inspeksi membuat alat berat tidak bisa masuk. Ini menjadi kendala teknis yang terus kami upayakan solusinya,” ungkapnya.

Meski menghadapi berbagai hambatan, Pemkot Pangkalpinang tetap melaksanakan langkah-langkah penanganan secara bertahap. Salah satunya melalui pengerukan saluran air, termasuk di kawasan belakang pasar, yang didanai melalui APBD Kota Pangkalpinang Tahun 2025. Sementara untuk Sungai Rangkui, kondisinya dinilai relatif lebih terkendali.

Prof Udin menambahkan, solusi jangka panjang yang direncanakan adalah pembangunan kolam gendong sebagai penahan debit air. Namun, realisasi rencana tersebut kembali dihadapkan pada persoalan pembebasan lahan.

Menutup pemaparannya, Wali Kota menegaskan komitmen Pemkot Pangkalpinang untuk terus melakukan penanganan banjir secara berkelanjutan dan terintegrasi melalui koordinasi lintas sektor, baik dengan pemerintah pusat maupun perwakilan daerah.

“Permasalahan banjir ini memang kompleks, tetapi kami terus bergerak dan menanganinya secara bertahap. Kewaspadaan dan kerja bersama menjadi kunci utama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *