PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin dan Dessy Ayutrisna, resmi mengantongi nomor urut 3 dalam Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025. Penetapan tersebut diumumkan dalam Rapat Pleno Terbuka KPU Kota Pangkalpinang, Rabu (23/7/2025) di Aston Emidary Hotel & Conference Center, Sembulang Lama.
Bagi Prof Udin dan Cece Dessy, angka 3 bukan sekadar nomor urut. Lebih dari itu, mereka meyakininya sebagai simbol kekuatan spiritual dan filosofi hidup: “Tiga Tungku Sejarangan”—sebuah warisan nilai yang mencerminkan keseimbangan, ketenteraman, dan kemajuan.
“Kami yakin nomor urut ini adalah ketetapan Allah SWT. Ini yang terbaik untuk kami, dan insyaAllah untuk masyarakat Pangkalpinang juga,” ungkap Prof Udin dengan penuh haru.
Ia menjelaskan, filosofi tiga tungku menggambarkan bagaimana tiga unsur utama—pemerintah, masyarakat, dan tokoh-tokoh adat serta agama—harus berjalan seiring dan seimbang. Bila satu melemah, keseluruhan pembangunan akan goyah.
“Nomor 3 ini adalah simbol harmoni. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada sinergi yang kuat dengan rakyat dan tokoh masyarakat agar Pangkalpinang benar-benar maju dan berkeadilan,” jelasnya.
Sepanjang masa sosialisasi, pasangan ini konsisten mengusung visi pembangunan holistik. Mereka tidak hanya menyoal infrastruktur, tapi menekankan pembangunan manusia sejak usia dini: pendidikan merata, kesehatan terjangkau, hingga ekonomi kerakyatan yang berkeadilan.
“Kami ingin menyiapkan generasi unggul yang cerdas, sehat, dan mandiri. Layanan publik harus mudah diakses siapa pun, dan ekonomi rakyat harus tumbuh dari bawah,” tegas Cece Dessy.
Dikenal sebagai akademisi dan tokoh yang merakyat, Prof Udin menaruh perhatian besar pada keberagaman. Baginya, Pangkalpinang adalah rumah damai tempat toleransi tumbuh subur.
“Kota ini adalah miniatur Indonesia. Etnis, agama, dan budaya hidup berdampingan harmonis. Ini adalah modal sosial terbesar kita. Tugas pemimpin adalah menjaga dan merawatnya, bukan sekadar memimpin,” tutur Prof Udin.
Di akhir pernyataannya, Prof Udin kembali menegaskan bahwa perubahan nyata bukan sekadar mimpi, melainkan keniscayaan jika semua elemen bersatu.
“Sudah saatnya kita hadirkan perubahan nyata. Kota yang modern, masyarakat yang cerdas dan sejahtera. Saya dan Bu Dessy hadir untuk itu. Mohon doa dan dukungannya,” tutupnya.













