PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — Bakal Calon Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin, atau Prof Udin membuka ruang diskusi bersama masyarakat, dan meninjau langsung kolong retensi Kacang Pedang, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang, Rabu (16/7/2025).
Dalam kunjungan itu, Prof Udin mendengarkan berbagai aspirasi, serta keluhan dari warga sekitar, khususnya soal pembangunan kolong retensi, di mana mereka menjadi pihak yang terdampak oleh pembangunan kolam retensi tersebut.
Menurut warga, pembangunan waduk yang bertujuan mengendalikan banjir justru belum memberikan dampak signifikan. Bahkan, mereka merasa banjir justru semakin meluas dan lama surut.
“Sebelum ada waduk ini, air memang sempat naik, tapi cepat surut dan tidak seramai sekarang. Setelah waduk dibangun, begitu hujan deras, air langsung naik cepat dan bisa sampai empat sampai lima jam baru surut,” ungkap Salim, salah satu warga setempat.
Salim menambahkan, saat ini banjir tidak hanya meluas ke lebih banyak RT, tapi juga masuk ke rumah warga.
“Dulu kalau banjir, cuma sebentar. Sekarang, airnya susah surut. Tiga RT terdampak. Rumah tetangga saya sampai airnya masuk ke dalam rumah, sampai ke anak tangga. Parah sekali,” ujarnya.
Warga lain juga menyampaikan, mereka tidak menolak pembangunan, namun berharap ada evaluasi terhadap efektivitas proyek yang seharusnya membantu mereka dari bencana tahunan itu.
“Air naik cepat, tapi lama surutnya. Kami ini jadi korban. Waduknya malah bikin air numpuk,” tambah Salim.
Merespons hal itu, Prof Udin menyatakan keprihatinannya, dan menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh sangat diperlukan.
“Kita mendengarkan langsung keluhan warga, dan ini bukan hal sepele. Mereka bilang, sebelum waduk dibangun, air memang naik, tapi cepat surut. Sekarang, naiknya cepat, surutnya lama,” katanya.
Ia juga menambahkan, penanggulangan banjir tidak boleh dilakukan hanya dengan pendekatan infrastruktur, tetapi harus menyeluruh, termasuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan aliran air.
Harus segera diselesaikan dan menjadi prioritas untuk pemerintahan berikutnya,” tegas Prof Udin.(*)













