banner 1028x250

Prof Udin Prioritaskan Pasar Rakyat Modern, Jawab Keresahan Harga Bahan Pokok di Pangkalpinang

admin
17 Jul 2025 15:33
2 menit membaca

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — Bakal Calon Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin, menegaskan bahwa pembangunan pasar rakyat yang layak dan modern akan menjadi prioritas utama jika dirinya bersama Dessy Ayutrisna dipercaya memimpin Kota Pangkalpinang dalam Pilkada 2025.

Menurut Prof Udin, pasar yang sehat dan terkelola dengan baik adalah kunci menstabilkan harga bahan pokok yang belakangan menjadi keluhan utama warga, terutama kalangan ibu rumah tangga.

“Pasar bukan sekadar tempat jual beli, tapi pusat distribusi yang menentukan stabil atau tidaknya harga kebutuhan pokok. Kalau pasarnya tidak terkelola dengan baik, rantai distribusi bisa panjang, harga jadi tidak terkendali,” ujar Prof Udin, Kamis (17/7/2025).

Dalam berbagai dialog langsung dengan masyarakat, ia mencatat bahwa melonjaknya harga sembako menjadi isu paling dominan. Karena itu, pembangunan pasar yang terintegrasi dengan sistem logistik pangan lokal dianggap sebagai langkah strategis dan mendesak.

Prof Udin juga menekankan bahwa pasar rakyat harus menjadi wajah utama ekonomi kerakyatan di Pangkalpinang, bukan sekadar bangunan fisik yang minim fungsi sosial dan ekonomi.

“Kita tidak boleh membiarkan warga kita susah makan hanya karena distribusi yang macet dan harga yang tidak wajar. Pasar yang sehat akan melahirkan ekonomi rakyat yang kuat,” tambahnya.

Komitmen ini semakin diperkuat setelah dirinya meninjau langsung kondisi Pasar Air Itam, mendengar aspirasi para pedagang, dan melihat langsung pentingnya perbaikan dalam hal sarana, kenyamanan, serta efisiensi ruang niaga.

“Kami ingin membuat pasar rakyat lebih rapi, nyaman bagi konsumen, namun tetap ramah terhadap aktivitas pedagang. Semua itu tentu harus kami diskusikan bersama mereka, agar formula terbaik bisa ditemukan tanpa mengganggu roda ekonomi harian,” jelasnya.

Pasangan Prof Udin–Dessy juga melihat pasar sebagai sarana memotong rantai distribusi bahan pokok. Dengan membangun akses langsung antara petani atau nelayan dengan konsumen, harga bisa ditekan, daya beli meningkat, dan pedagang pun tidak terbebani biaya logistik.

“Kita akan bangun pasar yang memungkinkan petani dan nelayan lokal menjual langsung. Itu akan menekan harga, memperkuat daya beli, dan mengurangi beban pedagang,” tegasnya.

Melalui program ini, pasangan Prof Udin–Cece Dessy berharap bisa mewujudkan sistem ekonomi kota yang lebih adil, efisien, dan berpihak kepada kesejahteraan masyarakat.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *