PANGKALPINANG, KATABABEL.COM –
Komitmen untuk mendengar langsung keluhan masyarakat terus ditunjukkan oleh Bakal Calon Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Dr. Saparudin, M.Sc., yang akrab disapa Prof. Udin. Pada Jumat sore (11/7/2025), ia kembali turun ke lapangan dan menyapa warga di kawasan Rawa Bangun, Kecamatan Taman Sari, tepatnya di belakang Masjid Jamik—wilayah yang kerap terdampak banjir saat musim hujan.
Suasana pertemuan berlangsung hangat dalam format dialog terbuka, di mana warga secara langsung menyampaikan keresahan mereka mengenai persoalan klasik yang terus berulang setiap tahunnya: banjir. Keluhan terutama datang dari warga yang bermukim di sekitar Gedung Nasional—lokasi strategis di jantung kota yang justru kerap tergenang air ketika hujan lebat mengguyur Pangkalpinang.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Prof. Udin tak hanya memberi empati, tetapi juga langsung menawarkan solusi yang menurutnya bisa diterapkan secara teknis dan realistis. Ia mengusulkan revitalisasi total Gedung Nasional dengan pendekatan infrastruktur cerdas, termasuk desain ulang bagian bawah bangunan menjadi kolam retensi air hujan.
“Gedung Nasional tidak akan kita tinggalkan, tapi kita sesuaikan fungsinya. Bagian bawahnya bisa dimodifikasi sebagai kolam retensi. Jadi saat hujan ekstrem, air bisa ditampung di sana dan tidak langsung membebani saluran drainase kota,” papar Prof. Udin, yang disambut antusias dan tepuk tangan warga.
Menurutnya, pendekatan ini merupakan salah satu bentuk solusi jangka panjang berbasis pengelolaan air terpadu (integrated water management), yang selama ini nyaris absen dalam kebijakan tata kota Pangkalpinang.
“Selama ini penanganan banjir kita bersifat reaktif: keruk saluran, bangun drainase kecil, selesai. Padahal banjir itu masalah sistemik, perlu desain besar dan kolaboratif,” tambahnya.
Prof. Udin juga menegaskan pentingnya political will atau keberanian politik dalam menghadirkan solusi yang tak sekadar populis, tetapi visioner dan berkelanjutan. Ia menyoroti perlunya koordinasi lintas sektor: tata ruang, pekerjaan umum, lingkungan hidup, hingga partisipasi masyarakat.
“Kota ini perlu perencanaan yang matang, bukan tambal sulam. Kita harus memulai dari sekarang, agar anak cucu kita tidak mewarisi masalah yang sama setiap musim hujan,” tegasnya.
Warga pun memberikan respons positif atas pemaparan Prof. Udin. Banyak yang menilai bahwa baru kali ini mereka mendengar solusi teknis yang konkret dan masuk akal dari seorang bakal calon pemimpin daerah.
“Saya kagum. Ini bukan janji kosong. Beliau bicara teknis, rinci, dan langsung ke akar persoalan. Itu artinya beliau benar-benar paham masalah kita,” ujar Nurdin, tokoh masyarakat Rawa Bangun yang hadir dalam pertemuan.
Selain menjadi ajang silaturahmi, pertemuan tersebut juga membuka ruang diskusi yang konstruktif antara calon pemimpin dan warga. Prof. Udin menunjukkan bahwa pendekatan politik tak harus penuh retorika, melainkan bisa rasional, berbasis data, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
“Kalau kita ingin perubahan nyata, maka harus mulai dari cara berpikir dan cara kerja yang benar. Pangkalpinang butuh keberanian untuk berubah,” pungkas Prof. Udin.
Dengan semangat membangun dari bawah dan menghadirkan solusi nyata, Prof. Udin sekali lagi menunjukkan bahwa dirinya tak sekadar mencalonkan diri, tetapi juga siap bekerja dan membawa perubahan yang dibutuhkan warga Pangkalpinang.













