banner 1028x250

Makna dan Keutamaan 10 Muharam: Hari Asyura yang Sarat Hikmah

admin
5 Jul 2025 06:30
2 menit membaca

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — 10 Muharam, yang dikenal sebagai Hari Asyura, merupakan salah satu hari penting dan penuh makna dalam kalender Hijriyah. Pada tahun 2025, 10 Muharam 1447 H jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025, sedangkan puasa Asyura dianjurkan pada Sabtu, 5 Juli 2025, yang bertepatan dengan 9 Muharam.

Sejarah dan Peristiwa Penting pada 10 Muharam

Tanggal ini dipenuhi berbagai peristiwa penting dalam sejarah para nabi, di antaranya:

Nabi Nuh AS diselamatkan dari banjir besar.

Nabi Musa AS dan Bani Israil dibebaskan dari kejaran Fir’aun.

Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan.

Nabi Adam AS diterima taubatnya.

Nabi Isa AS diangkat ke langit.

Peristiwa kesyahidan cucu Rasulullah SAW, Imam Husain bin Ali di Karbala.

Karena itu, umat Islam diajak untuk memperingati hari ini dengan memperbanyak amal shaleh sebagai bentuk penghormatan dan penghayatan atas sejarah serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Keutamaan Puasa Asyura

Rasulullah SAW sangat menganjurkan berpuasa pada 10 Muharam. Dalam hadis disebutkan:

“Puasa Asyura menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim)

Namun, untuk menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari tersebut, Rasulullah SAW menganjurkan agar umat Islam juga berpuasa sehari sebelumnya, yaitu pada 9 Muharam. Karena itu, pada tahun 2025 ini, puasa Tasu’a (9 Muharam) jatuh pada Jumat, 5 Juli 2025, dan 10 Muharam (Asyura) jatuh pada Sabtu, 6 Juli 2025.

Amalan yang Dianjurkan di Hari Asyura

  1. Berpuasa pada 9 dan 10 Muharam, atau 10 dan 11 Muharam.
  2. Memberi sedekah, terutama kepada fakir miskin dan anak yatim.
  3. Melapangkan nafkah kepada keluarga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
    “Barang siapa melapangkan (nafkah) kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.” (HR. al-Baihaqi).
  4. Memperbanyak zikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an.
  5. Introspeksi diri dan memperkuat tali persaudaraan.

Hari Asyura tidak hanya menjadi momen spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tapi juga menjadi momentum sosial untuk meningkatkan empati kepada sesama. Banyak lembaga sosial, masjid, hingga organisasi keagamaan menjadikan momen ini untuk menyalurkan bantuan sosial, santunan anak yatim, hingga doa bersama.

Hari Asyura adalah hari yang penuh berkah dan pelajaran. Bukan sekadar puasa, tapi juga pengingat akan sejarah besar perjuangan para nabi serta ajakan untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial. Mari kita sambut 10 Muharam 1447 H ini dengan penuh kesadaran, ibadah, dan amal kebaikan yang berkelanjutan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *