banner 1028x250

Cegah Intoleransi dan Radikalisme, Pemkot Pangkalpinang Dukung Sosialisasi IREK Bersama Densus 88

admin
17 Jul 2025 13:55
2 menit membaca

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — Pemerintah Kota Pangkalpinang menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan dan kerukunan masyarakat dengan menghadiri kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan dan pencegahan paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IREK), Kamis (17/7/2025).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri Satgaswil Kepulauan Bangka Belitung ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, dan diikuti oleh peserta dari Smart Room Center (SRC) Lantai 2 Kantor Wali Kota Pangkalpinang.

Mewakili Penjabat Wali Kota, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Akhmad Subekty, turut hadir dalam kegiatan ini bersama para peserta dari berbagai unsur masyarakat.

“Alhamdulillah, hari ini kita mengikuti sosialisasi IREK yang disampaikan langsung oleh Kasatgas Antiteror Densus 88 Korwil Bangka Belitung, AKBP Mas Rikan,” ungkap Subekty usai kegiatan.

Ia menjelaskan bahwa peserta berasal dari lintas komunitas, termasuk peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kota Pangkalpinang yang akan digelar pada 23 Juli mendatang, para koordinator remaja masjid, Dewan Hakim, pengurus Masjid Agung Kubah Timah, hingga Ikatan Remaja Masjid (Irmas).

“Karena target audiensnya lebih dari 50 orang, maka kita undang juga pengurus Masjid Agung Kubah Timah sebagai masjid pemerintah yang sering mengundang ustaz dari luar saat hari-hari besar Islam. Jadi, kita perlu membekali mereka agar lebih waspada,” jelasnya.

Meski kondisi keamanan Kota Pangkalpinang tergolong kondusif, Subekty menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan melalui edukasi dan pemahaman mendalam terhadap bahaya paham menyimpang.

“Sangat penting memahami materi yang disampaikan. Salah satu poin yang ditekankan narasumber adalah bijak dalam bermedia sosial. Dari hasil pemantauan, sekitar 80 persen akun yang aktif justru menyebarkan konten-konten bernuansa radikal, sementara akun yang mengedukasi jumlahnya masih minim,” paparnya.

Ia pun berharap, para peserta dapat menjadi agen edukasi di lingkungannya masing-masing, khususnya kalangan remaja masjid dan generasi muda.

“Kita dorong agar mereka bisa menjaga diri dan mengantisipasi sejak dini pengaruh buruk paham-paham menyimpang, termasuk menyaring informasi dari media sosial. Dengan begitu, mereka dapat menjadi benteng ideologi bangsa di tengah arus informasi global yang deras,” tutupnya.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x banner 728x90