Bukan sekadar gaya, budaya “ngopi” sambil bekerja kini menjadi simbol produktivitas dan gaya hidup modern
KATABABEL.COM — Kedai kopi bukan lagi sekadar tempat bersantai atau nongkrong bersama teman. Kini, banyak generasi muda menjadikannya sebagai “kantor kedua” untuk bekerja, belajar, bahkan membangun jejaring profesional.
Fenomena ini bisa terlihat jelas di berbagai warung kopi di kawasan Pangkalpinang. Suasana cozy, koneksi Wi-Fi yang stabil, serta pilihan menu yang menarik menjadi magnet utama. Tak hanya itu, banyak dari kedai kopi ini yang kini menyediakan area khusus untuk bekerja dengan stop kontak di setiap meja dan suasana yang tenang.
“Ngopi sambil kerja itu bukan cuma soal tempat, tapi soal mood. Rasanya lebih produktif dan ide-ide juga lebih mengalir,” ujar Rudi, seorang jurnalis asal Bangka Belitung, Rabu (11/6/2026).
Fenomena ini juga mendapat perhatian dari para pemilik usaha kopi. Banyak yang kini menyulap kedainya menjadi lebih ramah pekerja, bahkan menyediakan co-working space mini.
Namun, tren ini juga memicu tantangan baru, terutama bagi kedai yang ingin mempertahankan suasana santai khas coffee shop. Beberapa menerapkan aturan waktu maksimum bekerja atau pembatasan pemakaian laptop di jam-jam sibuk.
Meski demikian, budaya “ngopi sambil kerja” tampaknya akan terus berkembang seiring makin fleksibelnya pola kerja masa kini. Kopi kini bukan hanya soal rasa, tapi juga gaya hidup.











