PANGKALPINANG, KATABABEL.COM — Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kini bersiap menapaki babak baru transformasi ekonomi melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berfokus pada hilirisasi industri. Inisiatif strategis ini dinilai sebagai peluang emas bagi kebangkitan ekonomi daerah, sekaligus wujud dukungan terhadap program nasional peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
Calon Wakil Wali Kota (Cawawako) Pangkalpinang, Areng Permana, menegaskan komitmennya untuk menjadikan KEK sebagai prioritas pembangunan jika dirinya terpilih. Dalam pernyataannya, Areng menyampaikan bahwa hilirisasi industri dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi fokus utama kepemimpinannya.
“Kalau ditanya apa prioritas saya sebagai cawawako Pangkalpinang, tentu saya akan fokus pada penciptaan lapangan pekerjaan. Menyambut program Pemerintah Pusat dalam hilirisasi industri dan mempersiapkan Pangkalpinang sebagai salah satu pusat hilirisasi. Tapi hal ini hanya bisa terwujud dengan kolaborasi bersama Pemprov, Pak Gubernur Hidayat Arsani, dan stakeholder lainnya,” ujar Areng saat ditemui di ruang kerjanya.
Hilirisasi Industri: Menambah Nilai, Memperkuat Ekonomi
Hilirisasi industri menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah bahan mentah seperti timah, logam, dan mineral lain yang melimpah di Babel. Dengan KEK, pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi hingga jadi—seperti komponen elektronik, kendaraan listrik (EV), hingga produk industri turunan lainnya—bisa dilakukan langsung di daerah asalnya, memotong rantai distribusi dan menambah nilai ekonomi lokal.
KEK Pangkalpinang: Magnet Investasi, Generator Lapangan Kerja
Menurut Areng, kehadiran KEK akan menarik investasi skala besar ke Kota Pangkalpinang. Selain mendongkrak sektor industri, KEK juga akan mendorong pertumbuhan UMKM, sektor logistik, dan jasa pendukung. Hal ini akan membuka ribuan lapangan kerja baru dan memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat lokal agar siap menghadapi kebutuhan industri modern.
“Seperti di KEK Tanjung Kelayang, kita bisa lihat dampaknya pada pelaku UMKM dan sektor ekonomi kreatif. Saya yakin Pangkalpinang juga bisa meraih manfaat serupa, bahkan lebih besar,” tambah Areng.
Menuju Masa Depan Industri Berkelanjutan
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, sektor industri, akademisi, dan masyarakat, KEK Pangkalpinang diyakini dapat menjadi model pembangunan ekonomi berbasis hilirisasi yang berkelanjutan. Transformasi ini bukan hanya menguatkan struktur ekonomi lokal, tapi juga menjadikan Pangkalpinang sebagai simpul penting dalam rantai pasok nasional, khususnya komoditas timah.
“Pangkalpinang tidak bisa berdiri sendiri tanpa kolaborasi. Dukungan para pemimpin Bangka Belitung sangat penting—sekali lagi, sangat penting,” tegas Areng menutup pernyataannya.
Dengan segala potensi dan peluang yang ada, Pangkalpinang kini berada di ambang perubahan besar. KEK bukan sekadar proyek ekonomi, melainkan gerbang menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing.
Tidak ada komentar