PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Unu Ibnudin, menghadiri dan memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka menjaga stabilitas harga selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H. Rakor ini berlangsung di ruang Smart Room Center ( SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang pada Rabu (12/03/2025).
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Pangkalpinang menyampaikan bahwa rakor ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, yang meminta pemerintah daerah secara konsisten mengendalikan inflasi. Salah satu langkah utama yang ditekankan adalah melakukan analisis prediksi terhadap potensi kenaikan atau penurunan harga bahan pokok di Kota Pangkalpinang.
“Berdasarkan arahan dari Kemendagri, kita perlu melaksanakan rakor ini sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi di Kota Pangkalpinang. Kita harus mengetahui secara rinci jenis komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan dan penurunan harga, baik secara harian maupun mingguan,” ujar Unu Ibnudin.
Lebih lanjut, ia memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, yang mencatat bahwa pada bulan Februari 2025 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen secara Month to Month (M to M). Inflasi tersebut didorong oleh kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau yang menyumbang andil inflasi sebesar 0,77 persen. Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi antara lain sigaret kretek mesin (0,27 persen), kopi bubuk (0,19 persen), dan minyak goreng (0,15 persen).
Sebagai langkah konkret dalam menekan potensi kenaikan harga, Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang bersama TPID berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pedagang pengecer bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar Kota Pangkalpinang. Sidak ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok serta mencegah spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat.
“Setelah rakor hari ini, kami bersama TPID akan turun langsung ke pasar untuk memantau harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok tetap stabil, sehingga masyarakat dapat menjalani Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan tenang,” pungkasnya.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait, diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat tetap terjaga, khususnya dalam menghadapi lonjakan permintaan menjelang Idul Fitri.(red)
