PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ferry Afriyanto mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025 dan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal secara virtual melalui Zoom Meeting, di Ruang Vidcon Kantor Gubernur Kep. Babel, Selasa (4/3/2025).
Mendagri Tito Karnavian saat memimpin rapat mengungkapkan pentingnya akselerasi sertifikasi produk halal, karena menurut data Global Muslim Population yang dipublikasikan dalam Times Orayer (2024) jumlah pemeluk Islam saat ini mencapai 2.022.131.798 orang dari 8.166.843.705 jiwa total populasi dunia atau 24,8 persen. Ini menandakan Indonesia memiliki Penduduk Muslim terbesar di dunia dan terbesar di dunia.
“Ini market yg besar, ini bicara market bukan ideologi keagamaan. Silakan kepala daerah mendiskusikan narasi sesuai tantangan di masing-masing daerah,” ujarnya.
Menanggapi akselerasi sertifikasi halal ini, Pj. Sekda Ferry mengatakan, akan menindaklanjuti arahan Mendagri Tito dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang ada di Kep. Babel.
Untuk inflasi, Mendagri Tito memaparkan mengenai tren tingkat inflasi Indonesia, dimana perkembangan inflasi tahun ke tahun Februari 2025 terhadap Februari -0,09 persen. Sedangkan perkembangan inflasi dari bulan ke bulan -0,48 persen.
“Saya pribadi tidak mengkhawatirkan hal ini, karena deflasi ada dua, deflasi negatif yang terjadi karena daya beli. Kemampuan beli konsumen turun, ini yang tidak boleh terjadi, ini rawan, karena akan merugikan konsumen juga produsen. Inflasi tinggi juga bahaya, akan berat di konsumen, kita perlu menjaga keseimbangan agar konsumen senang produsen senang,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa komponen inflasi ada 3 yakni pada makanan, minuman tembakau; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; perawatan pribadi dan jasa lainnya. Perkembangan Inflasi Indonesia di tingkat dunia berada di peringkat 10 dari 186 negara di dunia, Mendagri Tito berharap peringkat ini tidak terlalu turun.
Terkait inflasi, Pj. Sekda Ferry mengatakan bahwa inflasi Pemprov. Kep. Babel masih dalam kondisi yang terkendali. Pihaknya juga melakukan beberapa langkah untuk mengatasi hal ini, salah satunya dengan melakukan operasi pasar.(rel)