PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Menjelang Hari Raya Idulfitri, banyak orang mulai sibuk dengan berbagai persiapan, mulai dari membeli baju baru, menyiapkan hidangan khas Lebaran, hingga memberikan THR untuk keluarga dan kerabat. Namun, di tengah kondisi ekonomi yang menantang, konsep “Lebaran 0 Rupiah” semakin menarik perhatian sebagai alternatif untuk merayakan Idulfitri dengan hemat tanpa mengurangi maknanya.
Lebaran 0 Rupiah adalah sebuah konsep yang menekankan kesederhanaan dan kebermaknaan dalam perayaan Idulfitri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Prinsip utamanya adalah memanfaatkan apa yang sudah dimiliki, menggantikan budaya konsumtif dengan kebersamaan, serta fokus pada nilai spiritual daripada materi.
Gunakan Baju yang Ada
Tradisi membeli baju baru memang melekat dalam perayaan Lebaran, tetapi tidak harus menjadi kewajiban. Menggunakan pakaian yang masih layak dan bersih tetap bisa membuat momen Lebaran terasa spesial.
Hidangan Sederhana tapi Istimewa
Tak perlu menyajikan hidangan berlebihan. Memasak makanan khas Lebaran dengan bahan yang sudah tersedia di rumah atau memilih menu sederhana tetap bisa menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Silaturahmi Tanpa Biaya Mahal
Teknologi bisa dimanfaatkan untuk bersilaturahmi tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Video call dengan keluarga yang jauh bisa menjadi solusi alternatif jika tidak memungkinkan untuk mudik.
Hadiah Tanpa Harus Membeli
Memberikan hadiah tidak selalu harus berupa barang baru. Bisa berupa keterampilan, seperti membuat kue untuk dibagikan kepada tetangga atau menulis surat ucapan yang penuh makna.
Fokus pada Ibadah dan Kebersamaan
Idulfitri adalah momen untuk mempererat hubungan dengan Tuhan dan sesama. Sholat Idulfitri, bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan lebih penting daripada aspek materi.
Beberapa keluarga di Indonesia sudah mulai menerapkan konsep ini. Yati (40), seorang ibu rumah tangga di Pangkalpinang, mengeluhkan bahwa tahun ini tidak adanya pendapatan dari suami alias zonk ia dan keluarganya sepakat untuk tidak membeli baju baru dan lebih fokus pada kebersamaan.
“Lebaran itu soal kebahagiaan, bukan soal seberapa banyak uang yang kita keluarkan. Kami tetap bisa merasakan kehangatan Idulfitri meskipun sederhana,” ujar Yati.
Di media sosial, tagar #Lebaran0Rupiah juga mulai ramai diperbincangkan. Banyak netizen berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka bisa merayakan Lebaran tanpa mengeluarkan biaya besar, mulai dari mendaur ulang dekorasi lama hingga memanfaatkan barang yang ada di rumah.
Lebaran tidak harus identik dengan pengeluaran besar. Dengan konsep “Lebaran 0 Rupiah,” setiap orang bisa tetap menikmati kebahagiaan Idulfitri dengan cara yang lebih sederhana dan bermakna. Perayaan ini bukan soal seberapa mewah yang bisa kita tampilkan, tetapi tentang kehangatan, kebersamaan, dan makna spiritual yang lebih dalam.