PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah memfokuskan program-program prioritas yang menekankan pada sinergi dan kolaborasi antar lembaga.
Hal ini disampaikan Prof Dr H Hattamarasyid dalam sebuah musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) yang dihadiri oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan koordinator wilayah.
“Alhamdulillah, hari ini kita sudah dikumpulkan dan sudah hadir Pak Sekretaris Jenderal MUI pusat datang, dan saat ini kita juga dibantu oleh koordinator wilayah program-program prioritas yang akan dibahas di siang hari ini,” ujar Hattamarasyid.
Ketua Umum MUI Babel periode 2025-2030 yang baru dilantik ini mengatakan bahwa Fokus utama adalah mensinkronkan program-program nasional dengan kebutuhan daerah, terutama yang berkaitan dengan fungsi umum.
MUI Provinsi Babel menyadari bahwa di era sinergi dan kolaborasi ini, tidak ada lembaga negara yang dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu, sinergi dengan DPRD provinsi dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan.
“Ke depan itu karena ini kan eranya sinergi dan kolaborasi, apapun lembaga negara ini enggak bisa kerja sendiri, semuanya kolaborasikan terkait dengan banyak hal yang koordinasi waktu penganggaran, kesempatan, dan sebagainya,” tambahnya.
Selain itu, pengembangan ekonomi masyarakat menjadi perhatian utama. Terkait dengan dampak dari kasus timah, di mana banyak keluarga yang kehidupannya terganggu, pemerintah daerah berupaya mencari solusi agar usaha-usaha yang terdampak dapat tetap berjalan dan gaji karyawan tetap dibayarkan.
“Kita semua punya saran pada waktu itu agar perusahaan yang mengalami penurunan agar bisa diambil ahli oleh perusahaan lain agar perusahaan itu usahanya bergerak, tapi gaji segala macam juga berjalan,” jelasnya.
Dikatakannya bahwa MUI sebagai mitra pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ekonomi, terutama melalui lembaga-lembaga seperti LazisNU dan LazisMU.
Pengembangan ekonomi syariah juga menjadi fokus, dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk membina UMKM berbasis syariah.
“Kami sudah dua kali rapat di Bank Indonesia untuk pengembangan ekonomi syariah. Di kita banyak UMKM itu sudah mulai bergerak ke arah itu,” ungkapnya.
Di bulan Ramadhan ini, MUI mengajak masyarakat untuk meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial. Bagi yang memiliki kemampuan materi, diharapkan dapat membantu saudara-saudara yang kurang mampu.
“Ruang Ramadhan ini adalah ruang ibadah bagi kita dari semua aspek , bagi yang memiliki materi barangkali bisa membantu yang kurang berkecukupan dan seterusnya seperti itu,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Umum MUI Babel yang diamanahkan kepada Drs H Hasan Rumata mengatakan bahwa akan lebih menata dari aspek Administrasi dalam menjalankan program dengan sebagaimana mestinya.
“Saya lebih pada bagaimana menata administrasi dan menata persoalanan yang ada di organisasi itu, bagian penguatan dari program baik personal ataupun struktur, serta melengkapi berbagai administrasi dengan apa yang akan kita lakukan, disamping mendampingi ketum dalam proses melaksanakan program saya lebih banyak pada konsentrasi pada administrasi,” Tutupnya.(Red)