banner prov babel banner prov babel
DPRD Prov Babel

Eddy Iskandar Kunjungi Pabrik Wood Chip, Sambut Baik Keberlangsungan Ketahanan Energi Babel.

17
×

Eddy Iskandar Kunjungi Pabrik Wood Chip, Sambut Baik Keberlangsungan Ketahanan Energi Babel.

Sebarkan artikel ini

Mendo Barat – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Eddy Iskandar mengunjungi pabrik wood-chip milik PT. Mentari Biru Energi di kawasan Mendo Barat, senin (24/2).

Kunjungan tersebut dalam rangka melihat langsung operasional perusahaan dalam menghasilkan potongan kayu atau wood chip yang secara khusus akan memenuhi kebutuhan biomassa campuran batubara atau co-firing pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Air Anyir di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini merupakan dukungan DPRD terhadap program pemerintah untuk mengurangi karbon emisi, khususnya di Babel.

“Saya menyambut baik keberadaan pabrik wood chip ini karena dampak yang diberikan sangat berguna bagi berbagai kalangan. Terlebih, program mereka mengolah sampah plastik menjadi bbm adalah inovasi baru yang ke depan bisa sangat berguna untuk pengelolaan sampah di masyarakat, sesuai dengan pansus yang saat ini digarap oleh DPRD Babel,” ujarnya.

Lebih lanjut ke depan ia menginkan adanya kolaborasi dan sinergi dari perusahaan dan pemerintah membuat sumber energi baru bagi masyarakat.

“Kami dari DPRD siap hadir sebagai penghubung ke pemerintah daerah, jika memang perlu, kita duduk bersama membahas ketahanan energi ini untuk Bangka Belitung,” tuturnya.

Sementara itu, Suhaedi sebagai otoritas perusahaan mengatakan pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 6.800 meter persegi, dengan kapasitas produksi 3.000 ton per bulan dan diharapkan akan meningkat hingga 12.000 ton per bulan.

Ia menambahkan, selain berdampak bagi rantai pasok PLTU, pabrik wood chip ini diharapkan juga dapat memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat sekitar.

“Salah satunya perihal ketenagakerjaan yang semua karyawan pabrik berasal dari Kabupaten Bangka yang mayoritas berasal dari Desa Air Duren,” jelasnya.

Untuk bahan baku sendiri sebagian besar berasal dari kayu tanaman karet yang dipasok dari masyararakat. Namun, pihak perusahaan saat ini sedang mengupayakan program self planting, dimana perusahaan menanam sendiri bibit pohon angsana yang nantinya akan dijadikan alternatif bahan baku. Selain itu juga menjadikan sampah plastik sebagai penghasil bahan bakar minyak yang digunakan sendiri untuk operasional pabrik.(rel)