Politik Lempah Kuning Dan Tudung Saji Pilkada Babel 2024


Oleh : ERI LESMANA, S.T. (Masyarakat Peduli Politik/MAPPOL BABEL)

PANGKALPINANG, KATABABEL.COM -Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Serentak 2024 sebentar lagi akan memasuki tahapan pendaftaran ke KPU baik di Provinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia. Beberapa bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota telah mendapatkan rekomendasi dari partai-partai yang bakal digunakan sebagai kendaraan politik calon Kepala Daerah.

Tarik ulur dukungan bakal calon dan pasangannya begitu dinamis ditingkat elit partai daerah begitu juga desas desus isu yang beredar di Warung Kopi menjadi topik hangat masyarakat.

Di Bangka Belitung sendiri, kontestasi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur mulai menjadi satu topik hangat obrolan diwarung kopi.

PDI Perjuangan yang merupakan partai pemenang PEMILU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2024 mulai menentukan arah calon Kepala Daerah yang bakal diusung. Partai Gerindra sendiri sudah memberikan rekomendasi kepada Dr. H. Erzaldi Rosman, SE., MM. sebagai bakal calon Gubernur dan Yuri Kemal Fadlullah sebagai Wakil Gubernur.

Partai Golkar sendiri akan mengusung H. Hidayat Arsani, SE. dan Hellyana, SH. sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Dan penulis mendapatkan informasi terakhir bahwa PDI P mengeluarkan rekomendasi kepada Rustam Efendi, SE. dan Yustiar Noer sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Babel 2024 diperkirakan hanya diikuti 3 pasangan bakal calon dan para calon sepertinya masih orang-orang lama yang bertarung saat PILKADA 2017. Arah dukungan partai yang lain tinggal merapat ke para paslon Gubernur dan Wakil Gubernur ini.

Dinamika politik Babel sudah mulai menghangat setelah mengetahui paslon Gubernur dan Wakil Gubernur ini. Masyarakat mulai dari kebun sampai warung kopi intens membahas pasangan mana yang bakal dipilih.

Peta perpolitikan Bangka Belitung sedang dianalogikan sebagai “Politik Lempah Kuning dan Tudung Saji”. Kiasan ini timbul dari keinginan masyarakat yang ingin Pemimpin yang bakal mereka pilih mempunyai kepedulian terhadap kemajuan Bangka Belitung kedepan dan berasal dari daerah setempat yang mempunyai kultur melayu Bangka Belitung.

Tidak dipungkiri dinamika yang terjad sekarang bahwa cost politik 2024 demikian tinggi yang dikarenakan pengalaman PEMILU 2024. Banyak calon pemimpin tidak bisa ikut kontestasi PILKADA Serentak 2024 dikarenakan terbentur cost politik.

Semoga para calon semoga dapat membranding diri untuk dapat dipilih menjadi pemimpin yang bisa menjadi solusi atas keadaan yang sedang tidak baik -baik saja terutama dibidang timah, pertanian, perikanan, pariwisata, keamanan, agama, sosial budaya dan lain sebagainya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *