Oleh : Sartika, Wenny Artianta, Dhea Nazwa Natasa dan Widya Ningsih Mahasiswi Prodi PGSD, Fakultas FKIP, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Pada dasarnya setiap siswa memiliki hak mendapatkan peluang untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan. Namun, dalam kenyataan sehari-hari, setiap siswa memiliki berbagai perbedaan, baik dalam hal kemampuan kecerdasan, potensi, minat, motivasi, perhatian, keterlibatan, latar belakang keluarga, sikap, da kebiasan belajar yang terkadang sangat jelas antara siswa yang satu dengan yang lain.
Pendidikan merupakan proses atau sistem yang dirancang untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan norma-norma budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pendidikan melibatkan pengajaran dan pembelajaran dalam berbagai bentuk. Peningkatan kualitas pembelajaran salah satu peningkatan pendidikan secara keseluruhan.
Meningkatkan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.
Untuk mencapai tujuan tertentu perlu adanya proses yang dapat dilaksanakan oleh guru dan dimengerti seluruh siswanya serta didukung oleh sarana belajar yang memadai. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Inonesia No.20 Tahun 2003:
“Guru sebagai bagian dari pendidik berkewajiban untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwqa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Namun pada kenyataannya proses belajar siswa tidak selalu berjalan dengan lancar, dalam proses pembelajaran sering muncul hambatan serta kesulitan yang terjadi pada proses pembelajaran. Dengan demikian program pembelajaran yang disarankan yaitu program bimbingan belajar. Menurut Ristiani (2013), masalah belajar yang sering dalami siswa di sekolah seperti materi pembelajaran yang dikaji di sekolah terlalu banyak dan waktu belajar yang masih kurang untuk mendalami materi-materi pokok yang ada pada masing-masing mata pelajaran. Oleh karena itu para siswa sekolah dasar memilih berbagai lembaga bimbingan belajar sebagai alernatif untuk belajar di luar sekolah.
Pemerintah memberikan solusi bagi siswa yang ingin melakukan bimbingan belajar untuk membantu mengatasi kesulitan belajar dan mendukung prestasi belajar siswa yaitu sesuai dengan UUD Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No.20 tahun 2003, adanya bimbingan belajar dapat berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan yang ada di sekolah dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Bimbingan Belajar sebagai kegiatan yang menjadi solusi yang dapat memberikan dukungan tambahan kepada siswa-siswa yang membutuhkan pengetahuan. Melalui pendekatan yang personal dan individual, Bimbingan Belajar dapat membantu baik, meningkatkan motivasi belajar, dan mengembangkan keterampilan belajar yang efektif.
Bimbingan belajar banyak memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik maupun non akademik. Ada banyak alasan bahwa bimbingan belajar itu sangat penting diantaranya:
Pertama, Meningkatkan pemahaman materi, anak SD memerlukan bantuan ekstra untuk memahami pelajaran yang ada di sekolah dengan mengikuti bimbingan belajar, meraka dapat penjelasan yang lebih efisien tentang materi yang mereka pahami.
Kedua, Meningkatkan motivasi belajar bimbingan, dengan adanya bimbingan anak termotivasi bahwa untuk terus belajar karena belajar bukan hanya di sekolah, tapi di rumah kita juga harus belajar.
Ketiga, Membantu anak saat kesulitan belajar, tidak semua anak memiliki kemampuan dalam memahami materi pelajaran seperti kesulitan membaca, menghitung, atau menulis jadi, kita harus bisa membantu dan mengajarakan secara perlahan agar bisa meningkatkan kemampuan akademisnya dan mengatasi masalah yang mungkin akan terjadi.
Keempat, Kemandirian saat bimbingan belajar, anak diajarakan bagaimana cara belajar mandiri, mereka diberi latihan untuk melatih kemandirian saat belajar tidak bertanya dan berusaha semampunya.
Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar secara efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal.
Adapun manfaat bagi guru adalah membantu menyesuaikan program pembelajaran agar sesuai dengan karakteristik siswa dan memudahkan dalam pengembangan potensi siswa secara keseluruhan. Sedangkan manfaat bimbingan belajar bagi siswa adalah dapat membuat siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar mengajar, dan dapat meningkatkan prestasi pada sekolahnya.
Maka sangat penting bagi peserta didik untuk mengikuti bimbingan belajar, agar mereka mampu bersaing dengan tuntutan zaman pada saat ini. Selain itu manfaat bimbingan belajar bagi siswa adalah tersedianya kondisi belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteritik pribadi siswa dan siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar.