Oleh : Ayu Pramesty, Muhammad Ilham Fadilah dan Salsabila Mahasiswa/i Prodi PGSD, Fakultas FKIP, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam proses pengelolaannya pada satuan pendidikan. Pengelolaan sarana adalah cara atau proses dalam melaksanakan pengadaan prasarana serta penilaian dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan yang termasuk didalmnya seluruh bahan dan perangkat alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan seperti papan tulis,buku-buku,alat peraga, media pendidikan serta meja dan kursi anak.
Sedangkan, pengelolaaan prasarana pendidikan adalah kegiatan menata atau kegiatan yang telah direncanakan oleh satuan pendidikan yang dimulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi,penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan dan penghapusan serta penataan lahan, bangunan, dan perlengkapan secara tepat guna dan sasaran. Maka dari itu pengelolaaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi tanggung jawab semua stake holder yang terlibat dalam satuan pendidikan tersebut.
Namun, kenyataannya masih menjadi sebuah pertanyaan apakah pengelolaan sarana dan prasarana sudah dilakukan secara maksimal ?.
Tidak dapat disangkal bahwa pengelolaan sarana dan prasarana menjadi kunci dalam efesiensi infrastruktur untuk memastikan keberlanjutan yang mendukung proses pendidikan yang berlangsung pada suatu lembaga pendidikan, walaupun semua sekolah belum melakukan pengelolaan secara maksimal. Pernahkah kita bertanya apa yang menjadi penyebab belum maksimalnya pengelolaan sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan. Kenapa ?.
Karena kita tau bahwa pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan dalam pemeliharaan yang teratur, memprioritaskan inverstasi jangka panjang serta memperhatikan kebutuhan secara inklusif.
Pengelolaan sarana dan prasarana menjadi hal yang krusial terkait akuntabilitas dan transparansinya. Untuk memepertanggung jawabkan dan memastikan dana publik digunakan sesuai dengan kebuthan yang ada dan digunakan dengan bijaksana.
Seberapa jauh keterlibatan kita sebagai guru dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah?
Terkadang kesadaran diri guru sendiri dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah sangat minim, komunikasi yang kurang baik antara guru dan kepala sekolah serta, dengan wali siswa dalam suatu kegiatan.
Maka dari itu kesadaran diri dan kerja sama inilah yang perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah. Tapi kembali lagi dalam kenyataannya belum semua sekolah dapat melakukannya secara maksimal.
Bisakah kita meningkatkan upaya dalam memaksimalkan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah? Mencari sebuah solusi, sebagai investasi pendidikan di masa depan.