SUNGAILIAT, KATABABEL.COM – PJ. Bupati M. Haris menjadi nara sumber pada acara Talk Show bersama RRI PRO 1 sungailiat dan juga dihadiri oleh Deputi pengendalian penduduk BKKBN Bapak Bonivasius Prasetya Ichtiato serta kepala BKKBN provinsi babel Bapak Irzal, Rabu (01/11/2023).
Acara talk show ini mengangkat tema tentang percepatan penurunan stunting yang merupakan masalah nasional. PJ. Bupati bangka M. Haris dalam talk show ini menekankan bahwa, penurunan stunting ini akan mengajak seluruh stakeholder yang ada di kabupaten bangka.
“Saya mengharapkan semua stakeholder bisa berkolaborasi, terutama dinas kesehatan dan dinas KB, bahkan dengan pihak swasta serta instansi vertikal juga akan kita ajak kerja sama dalam percepatan penurunan stunting ini,” kata Haris.
Menurut Haris. Kemungkinan stunting itu tidak hanya dari gizi saja melainkan ada kelainan pada diri anak yang mengalami stunting. Maka dari itu kita akan membawa dokter spesialis, ahli gizi, dan lainnya untuk memeriksa anak stunting tersebut.
Perlu diketahui bahwa saat ini ada 320 anak stunting di kabupaten bangka yang mana lokusnya berada di 10 desa.
“Saya akan melakukannya lebih ekstrim dimana saya akan menggerakkan seluruh teman teman yang ada di pemkab dan bersinergi juga dengan BKKBN dan sebagainya sehingga untuk tahun 2024 angkanya harus nol,”tutur haris.
Kepala deputi pengendalian penduduk BKKBN Bonivasius menjelaskan, masalah stunting bukan hanya ada daerah dipusat atau perkotaan saja melainkan juga ada di daerah daerah terpencil.
“Masalah stunting ini bukan baru ini saja tetapi sudah ada sejak lama. Saat ini baru digencarkan kembali dikarenakan pada tahun 2045 kita akan ada generasi indonesia emas. Oleh karena itu pengentasan stunting ini perlu kita lakukan,” jelas Boni.
“Maka dari itu mari kita bersinergi supaya apa pun program program yang di telah buat ataupun yang telah berjalan tersebut saling berkaitan dan dapat dikerjakan bersama sama,” ucapnya.
Masyarakat diharapkan dapat menjaga dan peduli akan masalah stunting ini karena pencegah stunting itu penting untuk keberlangsungan sumber daya manusia indonesia kedepan.
Sementara itu kepala BKKN provinsi babel Irzal dalam acara ini mengatakan, stunting diprovinsi bangka belitung ini sangat rendah masih dibawah rata rata nasional yaitu 21,6 persen.
“Dikepulauan bangka belitung angkanya 18,5 persen. Angka ini turun dari tahun 2021 yang lalu yang berada 18,6 persen. Penurunan ini sangat kecil hanya 0,1 persen tetapi ini mempunyai arti yang luar biasa,” kata Irzal.
“Dampak stunting ini akan terasa pada jangka panjangnya karena tidak bisa berperan serta dalam pembangunan dimana orang yang mengalami stunting tidak bisa bekerja secara produktif, dan ujung ujungnya bisa berpengaruh pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Oleh karena itu masalah stunting ini harus betul betul dituntaskan sehingga pada usia usia produktif bisa bekerja dengan baik dan berdaya saing sehingga indonesia emas di tahun 2045 bisa tercapai.(Rel)