PANGKALPINANG, KATABABEL.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu mengingatkan bahwa, masyarakat khususnya para aparatur desa, harus berhati-hati dan jangan mudah terprovokasi, terutama di situasi tahun politik seperti saat ini.
Demikian disampaikan Pj. Gubernur Suganda, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Untuk Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Bagi Aparatur dan Relawan Desa Tangguh Bencana, di Ballroom Topaz, Hotel Grand Safran, Pangkalpinang, Selasa, (1/8/2023).
“Menjelang Pemilu 2024, sebagai masyarakat, kita tentunya harus selalu berhati-hati dan waspada. Ada banyak bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. Akan tetapi, ada satu bencana yang harus kita waspadai saat ini, yakni bencana politik,” ucapnya.
“Masyarakat, khususnya para aparatur desa harus berhati-hati, jangan sampai terprovokasi dan jadi terpecah-belah. Karena, di saat sekarang ini, tak menutup kemungkinan, ada orang-orang yang ingin memanfaaatkan situasi untuk kepentingannya sendiri. Saya harap ini tidak terjadi di Kepulauan Babel ini,” lanjutnya.
Dalam kegiatan yang mengusung tema “Tingkatkan Ketangguhan Desa Kurangi Risiko Bencana” itu, Pj. Gubernur Suganda mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Babel, yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan sosialisasi seperti hari ini, harus melibatkan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel.
“Kepulauan Babel merupakan sebuah Provinsi Kepulauan, yang terkenal dengan hasil timahnya. Bencana akibat kerusakan lingkungan, tentu sering menyapa wilayah Kepulauan Babel, terutama banjir. Jumlah lahan kritis, di Kepulauan Babel terus meningkat di setiap tahunnya, hal ini tentunya menjadi tugas kita semua untuk mencegahnya. Para relawan dan aparatur desa, juga memiliki peranan dalam mewujudkan hal ini,” ujarnya.
“Kegiatan ini harus terus diadakan, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Karena penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dan sistematis serta Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) tahun 2020-2044, harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Semua tahapan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten. Indonesia, khususnya Kepulauan Babel harus menjadi bangsa dan daerah yang tangguh terhadap bencana,” tambahnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa menyebut bahwa kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan dengan melibatkan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel.
“Untuk saat ini, kita melaksanakan sosialisasi ke Kabupaten Bangka Tengah, kepada para aparatur desa seperti kades, dan relawan desa. Nantinya, kegiatan ini akan kita laksanakan dengan melibatkan peserta dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Babel,” tukasnya.(rel)